Senin, 16 April 2012

Adakah Resolusi di Tahun 2012


            Tahun 2011 telah berakhir dan kini kita telah menginjak di tahun yang baru yaitu Tahun 2012. Banyak orang yang mempunyai resolusi dan harapan di tahun 2012 ini. Indonesia pun harus memiliki resolusi di tahun 2012 agar bisa menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, karena pemerintah mempunyai banyak PR untuk memperbaiki dalam berbagai hal.
            Dari tahun ke tahun Indonesia memiliki perkembangan yang membaik, namun tetap saja masih harus diperbaiki lagi karena tak banyak masyarakat yang cukup puas atas kinerja pemerintah dalam membangun ibu pertiwi. Pemerintah selalu menebar janji. Namun, yang terjadi dilapangan tidak seperti yang dijanjikan pemerintah. Masyarakat juga tak pernah percaya terhadap kinerja para-para penguasa yang hanya mementingkan masing-masing partai.
            Di tahun 2011 banyak berita-berita yang menyorot tentang para kinerja pemerintah yang tidak maksimal. Seperti halnya tentang kasus tindak korupsi yang masih merajalela di penjabat-penjabat negara. Masih segar di ingatkan kita tentang kasus korupsi Wisma Atlet yang melibatkan para anggota dewan serta pejabat partai politik. Triliunan rupiah digelontorkan ke kantung para anggota dewan dan pejabat partai politik tersebut. Selain itu terdapat  kasus korupsi yang menyeret nama Melinda Dee sebagai aktor pembobolan tabungan para nasabah hingga triliunan rupiah. Bukan hanya saja masih banyak kasus-kasus korupsi yang memakan uang rakyat hingga triliunan rupiah. Namun, hukuman yang didapat tidak sebanding dengan apa yang mereka perbuat. Dimana keadilan yang mereka janjikan terhadap masyarakat. KPK yang sebagai pembasmi para koruptur malah berubah peran menjadi pelindung koruptor.
            Selain itu banyak kasus-kasus yang lebih memprihatinkan bagi bangsa di tahun 2011. Kasus lainnya seperti pelanggaran hak asasi yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.  Kemiskinan para rakyat yang semakin melonjak naik dari angka kemiskinan. Para TKW yang terlantar dan di hukum pancung dinegara tempat mereka bekerja. Dan arogansi para anggota DPR yang semakin membuat masyarakat Indonesia geram.
            Di tahun 2012 ini diharapkan pemerintah memperbaiki sistem kinerjanya. Dan membuktikan segala janji-janji manis yang telah disampaikan pada masyarakat. Seharusnya pemerintah mempunyai resolusi untuk Indonesia ke depannya agar lebih maju ke depan.
            Namun yang terjadi pada awal tahun ini kita dikejutkan dengan berita mengenai seorang bocah laki-laki asal Sulawesi yang mencuri sandal butut milik seorang anggota polisi. Bocah tersebut bernama Aal. Ia di penjara, di aniaya oleh anggota polisi dan di hukum 5 tahun penjara. Namun, masyarakat Indonesia tidak tinggal diam terhadap kasus yang di alami Aal. Masyarakat pun bersimpati dan menggalang posko 1000 sandal bekas atau baru untuk Aal. Sandal-sandal tersebut nantinya akan diberikan ke kantor Mabes POLRI, MA, MK, dan kantor Kejaksaan. Hal ini bisa dilihat bagaimana buruknya hukum di Indonesia. Bila dicermati hukuman untuk para koruptor yang telah memakan triliunan uang rakyat jauh lebih ringan hukumannya sekitar 2 sampai 3 tahun penjara. Sedangkan masyarakat yang miskin yang hanya memungut sandal bekas dijatuhi hukuman 5 tahun penjara. Sungguh kita sebagai bangsa Indonesia sangat miris dan memprihatinkan jika melihat hukum di Indonesia.
            Dan ada lagi yang lebih membuat kita geram yaitu mengenai renovasi toilet di gedung DPR yang diperkirakan akan menghabiskan sekitar 2 milyar rupiah. Sebelumnya anggota DPR merencanakan membangun gedung baru, mobil dinas yang mewah serta jalan-jalan ke luar negeri. Anggota DPR semakin manja dengan sikap hedonisnya yang membuat rakyat semakin kesal. Namun, hal itu tidak di imbangi dengan hasil kerja para anggota DPR, selain itu pada saat rapat para anggota DPR tersebut lebih sering tertidur, mengobrol atau pun absen dari rapat. 

            Inikah suatu perubahan atau malah semakin buruknya pemerintahan di Indonesia. Di awal tahun saja pemerintah sudah memperlihatkan tidak adanya resolusi yang di inginkan. Lalu bagaimana nantinya negeri ini di masa yang akan datang. Akankah masih penuh ke tidak acuhan pemerintah terhadap masyarakat Indonesia yang membutuhkan.